Jember Hari Ini – Pemerintah Kabupaten Jember berencana mendirikan pabrik pupuk organik pada tahun 2023 mendatang. Rencana ini dipicu semakin sulit dan terbatasnya kuota pupuk bersubsidi. Namun, rencana tersebut mendapat sorotan dari Sekretaris Komisi B DPRD Jember, David Handoko Seto. Menurutnya, rencana Pemkab Jember membuat pabrik pupuk organik harus dipertimbangkan ulang.
David menilai, petani sudah bisa membuat pupuk organik secara mandiri, apalagi bahan baku yang sudah melimpah di desa. Harusnya, pemerintah lebih menguatkan pelatihan di tingkat petani dan memberikan contoh nyata bahwa pupuk organik lebih menyuburkan tanah dan memiliki dampak ekonomi yang tinggi.
Belum lagi, kata David, bila pendirian pabrik pupuk organik berjalan, biaya transportasi petani untuk membawa bahan baku pupuk ke tempat produksi juga tinggi. Ia khawatir, biaya angkut bahan pupuk justru lebih mahal dibandingkan harga pupuk kimia.
David menyadari, sulitnya pupuk bersubsidi menjadi tantangan pemerintah pusat. Apalagi kebijakan mendapatkan pupuk bersubsidi saat ini, petani harus terdaftar di sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK). Di sisi lain pemerintah masih kesulitan mengatur kuotanya.
Sebelumnya, Bupati Jember, Hendy Siswanto, di sela diskusi KKN tematik Universitas Jember, pada 29 November lalu, menyampaikan rencana pendirian pupuk organik pada tahun 2023. Hendy berencana mewajibkan petani di Jember memakai pupuk organik bekerjasama dengan akademisi dan home industri pupuk. (Ulil)