Jember Hari Ini – Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia 2022, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Komite Anak Muda Pemantau Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Kabupaten Jember menggelar aksi solidaritas Wes Wayahe Jember Bebas Korupsi, di tugu kembar Alun-Alun Jember, Jumat (09/12/2022).
Para mahasiswa menuntut agar birokrasi di Jember bebas dari kasus korupsi. Para pemuda menyampaikan aspirasi melalui aksi teatrikal, musikalisasi puisi, dan orasi hingga pukul 17.00 WIB. Mereka berasal dari perwakilan Amnesty International Chapter UJ, FPCI, PPMI Jember, Sekolah Gender, EASE, Gesek, dan Panjalu.
Korlap Aksi Mimbar Bebas, Yulianata Lialubisma, mengatakan, terdapat sejumlah catatan kasus korupsi di Jember yang menjadi sorotan. Mulai dari revitalisasi Pasar Manggisan dan dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Desa Kemiri Kecamatan Panti. Khusus proyek jalan, mahasiswa menemukan kejanggalan nilai pagu anggaran. Padahal melalui Aplikasi Monitoring Evaluasi (AMEL) LPSE, ditemukan dua kali tender dengan nilai anggaran jauh lebih besar.
Lebih lanjut, Yuli mengatakan, dari data KPK, sejak 2014 kasus korupsi di Indonesia mencapai 1.075 kasus. Dari jumlah tersebut, 391 kasus terjadi di tingkat kabupaten dan kota dengan temuan 70 persen terjadi dalam proyek penyediaan barang dan jasa. Untuk itu, para mahasiswa menuntut agar Pemerintah Kabupaten Jember bersih dan bebas dari korupsi serta mendesak pemerintah aktif melibatkan masyarakat sipil dalam penyusunan kebijakan dan pemberantasan korupsi. (Ulil)