Jember Hari Ini – Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember menyoroti beredarnya pupuk abal-abal. Hal ini merespons keluhan petani di Kecamatan Kalisat yang membeli pupuk murah namun tidak bermutu, Senin (12/12/2022).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi HKTI Jember, Jumantoro, mengatakan, peredaran pupuk abal-abal menurutnya sudah lama ada di Jember. Jumantoro mengaku pernah melakukan uji laboratorium salah satu merek pupuk abal-abal di Puslit Koka Jember.
Hasilnya, kandungan Nitrogen, Phospat, Kalium (NPK) tidak sesuai dengan yang tertera di karung pupuk. Dari 15 persen masing-masing kandungan NPK yang tertera, ternyata hasil laboratorium hanya 1 hingga 2 persen.
Petani, kata Jumantoro, banyak terkecoh dengan harga yang murah. Nama produk pupuk, desain, hingga warna juga dibuat mirip. Nama pupuk resmi misalkan Ponska dibuat mirip seperti Ponskaku dan Bonska. Selain itu, petani banyak yang terpaksa beli pupuk yang tidak jelas karena kondisi pupuk resmi yang subsidi terbatas. Harga pupuk non subsidi juga melambung tinggi hingga Rp500 ribu per karung.
Jumantoro berharap agar pemerintah turun tangan untuk mengatasi beredarnya pupuk abal-abal. Selain itu, pemerintah harus aktif memberikan edukasi agar petani tidak terkecoh dengan pupuk yang murah. Lebih lanjut, pemerintah harus lebih menjamin akses dan ketersediaan pupuk subsidi untuk petani. (Ulil)