Jember Hari Ini – Persatuan Penyandang Disabilitas dan Center Advokasi (Perpenca) Jember mendorong agar penyelenggaraan pemilu 2024 bisa lebih inklusif atau lebih ramah disabilitas.
Ketua Dewan Pertimbangan Perpenca Jember, Asroul Mais, kepada Prosalina mengatakan, penyandang disabilitas seringkali hanya menjadi objek saat momen pemilu, seperti menjadi bahan simpati saat kampanye.
Asroul berharap, isu disabilitas tidak hanya jadi pemanis bahan kampanye mencari simpatik. Lebih dari itu, para calon legislatif hingga calon presiden diharapkan membuat program yang serius untuk memperjuangkan hak-hak disabilitas. Penyandang disabilitas harusnya juga memiliki kesempatan yang sama untuk bisa menjadi penyelenggara pemilu hingga calon yang bersaing di ajang pemilu.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor 1 UNIPAR ini mencontohkan, masih banyak persoalan hak disabilitas yang belum diperhatikan. Seperti rekrutmen jalur afirmasi untuk penyandang disabilitas, seharusnya diterapkan di setiap instansi pemerintah. Undang Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas telah mewajibkan instansi pemerintah dan perusahaan swasta menyediakan kuota rekrutmen penyandang disabilitas 1 hingga 2 persen.
Pada praktiknya, kata Asroul, rekrutmen pekerjaan di Jember belum maksimal memberikan kesempatan penyandang disabilitas melamar melalui jalur rekrutmen umum, sehingga harus bersaing dengan non disabilitas. (Ulil)
