Regenerasi Petani Muda Jember Terancam, HKTI Ajak Pemerintah Aktif Edukasi

Jember Hari Ini – Minat menjadi petani di Jawa Timur, khususnya Kabupaten Jember dinilai masih rendah. Banyak pemuda yang tidak berminat menjadi petani. Orang tua juga berharap anaknya bekerja sebagai guru, dokter, polisi atau profesi lain.

Hal ini disampaikan Ketua DPD Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)  Jawa Timur, Abdussalam, usai memberikan pelatihan kepada puluhan petani muda di Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, Jumat (16/12/2022) sore.

Pihaknya kini akan mendorong sejumlah pihak untuk aktif melakukan edukasi bahwa sektor pertanian punya peluang bisnis yang menjanjikan. Salam menyebut satu-satunya sektor usaha yang bertahan dan tidak terdampak pandemi Covid-19 yakni bidang pertanian.

Generasi muda harus diarahkan untuk berbisnis di bidang pertanian. Mulai dari bisnis penyediaan bibit, peningkatan produktivitas panen, hingga inovasi olahan pascapanen sehingga lahan bukan lagi jadi alasan orang tak bisa terjun ke bisnis pertanian.

Salam menyebut, edukasi pemerintah kepada generasi muda di Jember agar mau terjun di sektor pertanian masih minim. Pemerintah seharusnya juga aktif melakukan uji kualitas tingkat keasaman atau Ph tanah agar produktivitas panen meningkat. Sebab, unsur Ph tanah jadi faktor penting yang jarang diketahui petani. Padahal, Ph tanah yang normal akan menentukan tanaman lebih optimal menyerap pupuk. Salam berharap, petani harus mulai belajar di dunia bisnis pertanian agar tidak dipermainkan tengkulak.

Sementara itu, petani muda asal Wringinagung, Mohammad Ardi Wijaya, lebih memilih menjadi petani setelah lulus sarjana pertanian di Universitas Jember. Menurutnya, di desanya hanya tinggal puluhan pemuda yang tertarik menjadi petani, selebihnya banyak yang merantau. (Ulil)

Comments are closed.