Jember Hari Ini – Komisi B DPRD Jember menyoroti penyebab tingginya inflasi di Jember Year on Year (YoY) hingga Desember 2022 masih di angka 7,39 persen. Bahkan, inflasi Month to Month di bulan November 2022 mengalami inflasi sebesar 0,81 persen, tertinggi di Jawa Timur.
Ketua Komisi B DPRD Jember, Siswono, mengatakan, kenaikan tarif pdam memang jadi penyumbang tertinggi inflasi di bulan November. Namun, terlepas dari tarif PDAM, komoditas pertanian juga rutin menyumbangkan angka inflasi, seperti cabai dan beras.
Siswono menyebut, terbatasnya kuota pupuk bersubsidi juga memberi andil besar dalam inflasi di Jember. Apalagi, di pertengahan tahun 2022, Kementan melakukan pengurangan pupuk subsidi sebesar 50 persen, termasuk di Jember. Persoalannya, kata Siswono, belum adanya pendampingan dari Pemkab Jember kepada petani tembakau dan palawija terkait pengurangan pupuk, sehingga memicu pertumbuhan inflasi.
Di sisi lain Siswono mengapresiasi inovasi Pemkab Jember melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) yang telah membagikan bibit cabai rawit dan bawang merah kepada 15 ribu keluarga di 3 kecamatan kawasan kota. Kendati demikian, Siswono menyebut bantuan bibit lebih baik dimaksimalkan kepada kelompok tani, bukan untuk skala rumah tangga. (Ulil)