Jember Hari Ini – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jember menyebut baru ada 60 desa/kelurahan di Jember yang ODF. Diketahui ODF atau Open Defecation Free merupakan suatu kondisi masyarakat telah melakukan sanitasi total, yaitu dengan tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Menurut Staf Bappeda Bidang Infrastruktur dan Wilayah Kabupaten Jember, Arief Dwiyantono, dari hasil evaluasi Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Jember masih rangking terbawah untuk ODF.
Dia menjelaskan, dari total 248 desa/kelurahan di Kabupaten Jember, baru ada 60 desa yang ODF . Awalnya, bulan Agustus 2022 baru 38 desa yang ODF. Namun setelah dilakukan workshop dengan ulama dan tokoh masyarakat, hingga akhir Desember 2022 ada peningkatan sekitar 20-an desa.
Karena itu, pihaknya segera menggelar sosialisasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) ke seluruh kecamatan di Kabupaten Jember yang dibagi dalam 4 kluster. Dia berharap, ada percepatan ODF di Jember dan meningkat secara signifikan.
Langkah ini untuk mencari solusi bersama. Sebab, Bupati Jember sudah berupaya keras mendukung pembangunan sanitasi di Kabupaten Jember, namun ternyata banyak tidak dimanfaatkan dengan baik.
Hal senada disampaikan pendamping dari United Nations Children’s Fund (UNICEF) atau dana anak perserikatan bangsa-bangsa, Roni Prasetyo. Dia menegaskan, penyelesaian persoalan ODF tidak hanya fokus pada sarana dan prasarana seperti MCK. Dari hasil diskusi, ternyata banyak MCK yang ada justru tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
MCK hanya dimanfaatkan menyimpan tempat kayu bakar. Sementara disisi lain, di daerah sekitarnya banyak aliran sungai. Menurut Roni, hal demikian berarti persoalan mainset masyarakat yang harus diubah. (Hafid)