Jember Hari Ini – Dinas Kesehatan Kabupaten Jember akan melakukan pengukuran ulang balita untuk memastikan data stunting di Jember. Demikian ditegaskan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dokter Koeshar Yudyarto, menjawab pertanyaan sejumlah anggota Komisi D DPRD Jember, Selasa siang.
Sebelumnya, viral Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan yang menyebut kasus stunting balita di Jember tertinggi di Jawa Timur, yakni 34,9 persen di tahun 2022. Sementara data stunting yang dirilis Dinas Kesehatan Jember hanya 7,37 persen atau sekitar 12 ribu orang.
Anggota Komisi D DPRD Jember, Mujiburrahman Sucipto, mempertanyakan mana yang benar diantara kedua data tersebut. Apalagi, perbedaan data tersebut terpaut cukup jauh. Sucipto berharap Dinkes memvalidasi data stunting di Kabupaten Jember.
Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dokter Koeshar Yudiyarto, mengaku akan memvalidasi ulang data tersebut. Dia menjelaskan, data dari Kemenkes adalah hasil Survei Status Gizi Indonesia yang menyebutkan data stunting 34,9 persen. Data tersebut menjadi instrospeksi bagi Dinkes untuk melakukan pengukuran ulang, mulai penimbangan, pengukuran tinggi, dan lingkar lengan.
Jika sebelumnya dilakukan oleh kader posyandu untuk penimbangan selanjutnya akan dilakukan oleh perawat dan bidan. Hasilnya akan dilaporkan pada akhir Februari 2023. (Hafid)