Jember Hari Ini – Komisi D DPRD Jember menegaskan akan terus memperjuangkan nasib tenaga kesehatan yang hingga saat ini belum beruntung. Apalagi nakes menjadi garda terdepan saat pandemi Covid-19 dan harus mengalami nasib memprihatinkan saat pandemi berakhir.
Demikian terungkap saat Rapat Dengar Pendapat antara Komisi D dengan perwakilan Forum Honorer Tenaga Kesehatan (FHTK) di ruang Komisi D DPRD Jember, Senin siang.
Salah seorang anggota FHTK, Insih Indrawati, berharap Komisi D DPRD Jember bisa membantu nakes untuk memperoleh kesejahteraan. Dia menjelaskan, ada 1.200 nakes yang tercatat menjadi tenaga honorer. Sementara jumlah formasi nakes hanya 82 orang. Tentu jumlah tersebut sangat jauh dari harapan.
Terlebih lagi, bulan November 2023 adalah masa terakhir masa kerja honorer. Jika nakes yang direkrut hanya 82 orang, sisanya 1.118 belum jelas nasibnya. Ia berharap Komisi D bisa membantu dan menyampaikan aspirasi para nakes, yakni menambah kuota formasi P3K, serta pemberian SK bupati seperti tenaga guru honorer.
Ketua Komisi D DPRD Jember, Muhammad Hafidzi Kholis, menegaskan, Komisi D akan terus memperjuangkan nasib nakes hingga ke pemerintah pusat. Namun hal ini perlu tahapan, yakni data resmi nakes, Rapat Dengar Pendapat gabungan, Dinkes dan BKPSDM Pemkab Jember yang merupakan mitra kerja Komisi A. Bahkan, pihaknya sudah menjadwal untuk kunker ke BKN dan Kemenkes untuk menyampaikan aspirasi tersebut.
Sebelumnya, puluhan tenaga honorer nakes menggelar unjuk rasa, menuntut peningkatan kesejahteraan, formasi P3K ditambah, pemberian SK bupati seperti tenaga honorer Dinas Pendidikan, serta tidak terjadi diskriminasi dalam seragam. (Hafid)