Jember Hari Ini – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember meminta agar pemerintah menerapkan sistem satu harga dan menghapus subsidi dan non subsidi.
Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI Jember, Jumantoro, mengatakan, petani sebenarnya mampu membeli pupuk selama harga yang wajar serta kuotanya tidak dibatasi.
Respons ini disampaikan Jumantoro, menanggapi Presiden Joko Widodo yang menyebut kebutuhan pupuk secara nasional di Indonesia mencapai 13 juta ton per tahun. Sementara pabrik-pabrik industri pupuk baru memproduksi 3,5 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, kebutuhan pupuk secara nasional masih dipenuhi oleh impor sebesar 6,3 juta ton.
Sementara dari data yang dimiliki Jumantoro, pabrik pupuk di Indonesia sebenarnya mampu memproduksi hingga 14,4 juta ton per tahun, bukan 3,5 juta ton seperti yang disampaikan Jokowi.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah agar tidak lagi menerapkan sistem subsidi dan non subsidi agar petani tidak selalu kesulitan mendapatkan pupuk. (Ulil)