Jember Hari Ini – Musik etnik nusantara dikagumi dunia, namun dilupakan bangsa sendiri. Bahkan, banyak yang tidak mengenal alat musik tradisional ini. Padahal, musik etnik memiliki keindahan yang luar biasa.
Demikian disampaikan Wakil Dekan 3 FKIP Universitas Jember, Muhammad Naim, dalam ”Workshop Musik Etnik Nusantara Merdeka Belajar dan Display Alat Musik Tradisional Nusantara Rhythm”, di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNEJ, Sabtu Siang.
Dia menjelaskan, kehadiran musik etnik di kampus Tegalboto ini sesuatu yang membanggakan. Dengan adanya penampilan alat musik, akan memberikan pemahaman dan wawasan tentang musik etnik nusantara yang selama ini banyak belum diketahui.
Dengan demikian, nilai luhur dan nilai filosofi akan dilestarikan dan dikembangkan sehingga bisa diteruskan pada generasi bangsa berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia kaya dengan seni dan budaya. Namun banyak yang tidak peduli terhadap musik etnik nusantara.
Karena itu, Naim mengapresiasi kelompok seniman nusantara rhythm yang telah berupaya menumbuhkan kecintaan kepada musik asli Indonesia.
Sementara salah seorang seniman nusantara rhythm, Ali Gardi Rumana, menjelaskan, upaya yang dilakukan ini untuk melestarikan musik asli Indonesia. Bumi nusantara kaya dengan berbagai etnik musik.
Bahkan, alat musik tersebut tercipta sebelum Indonesia ada. Seperti celempung, karinding, angklung, gejuma, kendang tifa, bonang, panting, dawai, sasando, serta masih banyak alat musik lainnya.
Selain menyampaikan wawasan tentang musik etnik, Ali Gardi memainkan beberapa musik etnik dan berhasil menghipnotis puluhan mahasiswa calon guru dengan keindahan lantunan musik etnik nusantara. (Hafid)