Harga Telur di Pasar Jember Terus Merangkak Naik, Disperindag Ungkap 3 Penyebabnya

Bambang Saputro

Jember Hari Ini – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember menyampaikan penyebab terjadinya kenaikan harga telur di pasar tradisional.

Harga telur terus merangkak naik dari Rp27 ribu kini menjadi Rp30 ribu per kilogramnya, Jumat (19/05/2023).

Kepala Disperindag Jember, Bambang Saputro, mengatakan, kenaikan harga telur dipicu tiga penyebab.

Pertama, berkurangnya populasi ayam petelur, tingginya harga pakan, dan bergesernya suplai telur dari peternak.

Bambang menyebut, populasi ayam ras petelur secara nasional berkurang hingga 20 persen. Sementara peternak juga mengeluhkan tingginya harga pakan ayam.

Di sisi lain, pemerintah pusat saat ini memberikan bantuan pangan ke masyarakat, salah satu paketnya berisi telur. Akibatnya, suplai telur di pasaran berkurang dan mengalami kenaikan.

Bambang menyebut, harga Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) di Jember saat ini relatif terkendali. Selain telur yang mengalami kenaikan, harga cabai rawit juga terpantau mulai merangkak naik menjadi Rp25 ribu per kilogram.

Lebih lanjut Bambang menegaskan, program pasar murah masih berlanjut. Untuk sementara operasi pasar murah hanya digelar di 3 pasar tradisional, diantaranya Mangli, Kreongan dan Pasar Tanjung setiap hari Senin hingga Rabu secara bergiliran. (Ulil)

Comments are closed.