Banyak Terjerat Hutang Bank, Petani Tembakau Jember Minta Pemerintah Segera Turun

Jember Hari Ini – Anggota Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jember, Sucipto, menyampaikan harapan petani tembakau yang mengalami gagal panen.

Sucipto menyebut, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Jember sudah melakukan pendataan luasan sawah di Kecamatan Ambulu dan Wuluhan yang ditanami tembakau.

Berdasarkan penghitungan Dinas TPHP di dua kecamatan tersebut, tanaman tembakau yang mengalami gagal panen mencapai 3.200 hektare. Luasan tersebut belum termasuk di kecamatan lain, seperti Puger dan Jenggawah.

Lebih lanjut, mantan Ketua KTNA Jember Ini berharap agar pemerintah tidak hanya melakukan pendataan, namun juga turun untuk memberikan bantuan bibit, relaksasi hutang bank, hingga bantuan pupuk. Kerugian petani sendiri bila dihitung biaya menanam hingga perawatan per hektare menghabiskan Rp50 juta.

Harapannya, petani bisa mendapatkan kelonggaran waktu untuk angsuran hutang ke bank. Sebab, banyak petani yang menanam dari modal meminjam bank.

Lebih lanjut, petani asal Desa Dukuhdempok Kecamatan Wuluhan ini menyebut tembakau yang sudah layu bila dipanen secara dadakan akan masuk kategori kualitas jelek.

Per kuintal tembakau hanya dihargai Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Sementara, kualitas daun tembakau normal per kuintal bisa seharga Rp7 juta hingga Rp10 juta. (Ulil)

Comments are closed.