Jember Hari Ini – Organisasi nirlaba Common Seas menyampaikan hasil riset penggunaan popok sekali pakai di Kabupaten Jember. Hasilnya, Common Seas menemukan, dari sekitar 36 ribu bayi yang lahir di Jember per tahunnya, rata rata 140 ribu bayi menggunakan popok sekali pakai setiap harinya.
Chief Operating Officer Common Seas, Celia Siura, menyebut, bila dikalikan dengan kebutuhan penggunaan popok bayi mulai usia 0 hingga 5 tahun, sehari membutuhkan 4-5 popok. Untuk itu, sekurangnya penggunaan popok sekali pakai di Jember bisa mencapai 500 ribu per hari.
Persoalannya, kata Celia, sebagian besar popok tersebut dibuang ke sungai. Hal ini yang menyebabkan air sungai tercemar dan bisa berdampak pada kesehatan manusia.
Ia menyebut, pencemaran limbah popok bisa mengakibatkan antibiotik resisten bisa terpapar korela dan hepatitis. Apalagi, isi dalam popok sekali pakai juga mengandung gel penyerapan yang bila tercemar dan masuk ke tubuh dapat menyebabkan kanker.
Untuk itu, pihaknya mengajak Pemkab Jember untuk mendukung rumah produksi popok kain yang bisa digunakan berulangkali. Pihaknya sendiri selama dua tahun terakhir sudah memberikan popok kain kepada 2.000 bayi, khususnya di Wuluhan, Ajung, Gumelar dan Nogosari. Hasilnya, 90 persen lebih masyarakatnya, khususnya ibu-ibu, mau melanjutkan menggunakan popok kain.
Sementara itu, Kepala DP3AKB Jember, Suprihandoko, mengaku pihaknya akan menindaklanjuti tawaran pelatihan membuat popok kain dari common seas.
Menurutnya, problem popok sekali pakai di Jember dibuang ke sungai karena banyak masyarakat yang meyakini bila popok dibakar akan berdampak pada bayinya. (Ulil)