Jember Hari Ini – Memasuki panen raya padi yang kedua di tahun 2023, harga gabah kering di tingkat petani kawasan Kabupaten Jember melambung drastis.
Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jawa Timur, Jumantoro, mengatakan, sejak awal Agustus, harga gabah kering panen merangkak naik dari Rp5.500 per kilogram dan kini sudah mencapai Rp6.500 per kilogram, Selasa (22/08/2023).
Jumantoro menyebut, tingginya harga gabah di tingkat petani ini juga membuat harga beras melambung tinggi. Dari kisaran Rp10.000 menjadi Rp13.000 per kilogram untuk kelas medium. Untuk itu, para pengusaha penggilingan padi saat ini cukup kebingungan karena rendahnya serapan beras dari konsumen.
Jumantoro khawatir, tingginya harga gabah ini bisa memicu pemerintah mendatangkan beras impor. Akibatnya, harga gabah hingga beras bisa kembali anjlok. Tidak hanya itu, petani juga cenderung memilih menjual padinya karena tingginya harga.
Dikhawatirkan, petani yang tidak menyisakan panen padi di lumbung akan terjebak kebutuhan pangan ditengah tingginya harga pupuk.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional menetapkan harga padi kering panen minimal senilai Rp5.000 pada Maret 2023 lalu. Jumantoro berharap, stabilitas harga gabah perlu diperhatikan agar petani tetap senang, sementara masyarakat sebagai konsumen juga tidak keberatan.
Lebih lanjut, Jumantoro menyebut, kendati harga gabah kering panen di tingkat petani tinggi, namun produksi panen pada musim kedua ini diperkirakan turun. Sebab, banyak petani yang mengeluhkan tingginya serangan hama dan kurangnya pasokan air dari irigasi. (Ulil)