Jember Hari Ini – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember memberi 3 catatan penting untuk masyarakat yang sedang menghadapi musim kemarau.
Sebelumnya, Bupati Jember, Hendy Siswanto, sudah mengeluarkan SK tanggap darurat kekeringan sejak Juni dan diprediksi musim kemarau berlangsung hingga September 2023.
Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto, mengatakan, pertama pihaknya meminta agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan atau aktivitas yang bisa memicu kebakaran. Khususnya di kawasan Jember utara yang banyak memiliki banyak potensi kebakaran lahan dan hutan.
Kebakaran rumah juga berpotensi meningkat, apalagi masih banyak rumah yang dibangun dari bahan mudah terbakar.
Kedua, harus ada kesadaran untuk hemat air. Bisa memanajemen kebutuhan air. Seperti tidak terus membuka kran air ketik mencuci piring. Masyarakat juga diminta saling peduli dengan tetangga. Sebab, ada sumur yang memiliki sumber besar mata air yang tidak sama. Ada yang besar dan kecil.
Termasuk bagi warga yang memiliki sumur bor, bisa mengelola sumber mata air dengan tidak membuang buang air, perlunya menandon air dan dikelola agar tidak terbuang.
Ketiga sudah menyiapkan tandon untuk cadangan air bersih. Setidaknya bisa memenuhi kebutuhan sewaktu waktu selama menghadapi musim kemarau.
Sebelumnya BPBD Jember merinci, terdapat 3 kecamatan di Jember yang sudah mengalami krisis air bersih. Wilayah tersebut antara lain Kelurahan Patrang Kecamatan Patrang sebanyak 103 KK, Desa Plalangan Kecamatan Kalisat 247 KK, dan Desa Panduman Kecamatan Jelbuk 105 KK. (Ulil)