Sampah di TPA Pakusari Rawan Terbakar, WCDI Minta Masyarakat Bijak Pilah Sampah

Jember Hari Ini – Relawan World Cleanup Day International (WCDI) Jember menyebut, kasus kebakaran sampah di TPA Pakusari Jember sudah sering terjadi dan sulit dipadamkan. Kondisi tersebut memicu polusi asap dan gas metana di kawasan penduduk sekitar.

Untuk itu, Bendahara WCDI Jember, Muhammad Arifin, meminta agar masyarakat lebih bijak memilah sampah di tingkat rumah tangga, antara jenis organik dan non organik. Sebab, sampah yang tercampur aduk akan berakhir menjadi residu, mengering dan rentan terbakar.

Kerawanan tersebut juga ditambah dengan kondisi cuaca panas saat ini. Sampah yang tidak terpilah akan terus menumpuk dan semakin sulit dipadamkan.

Bahkan, petugas dari DLH Jember selalu standby untuk memadamkan titik api yang ada di sana. Kendati terus dipadamkan, ketebalan sampah memicu kebakaran terus terjadi. 

Sebelumnya, DLH Jember mencatat produksi sampah di Jember diperkirakan mencapai 1.300 ton per hari. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 25 persen yang berakhir ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sementara itu, komposisi sampah di Jember, 50-60 persen merupakan jenis organik. Dari jumlah tersebut, 40 persen diantaranya bersumber dari limbah rumah tangga.

Di TPA Pakusari sendiri, setiap hari rata rata terdapat 195 ton sampah. Dari jumlah tersebut hanya 7 ton yang bisa terpilah melalui mitra 182 pemulung. (Ulil)

Comments are closed.