Jember Hari Ini – Dinas Kesehatan Kabupaten Jember melaporkan update terbaru jumlah pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Jember mencapai 2.691 sepajang periode Januari hingga Oktober 2023.
Dari jumlah tersebut, pasien ODGJ di Jember didominasi usia produktif antara 18-59 tahun. Jumlahnya mencapai 2.513 pasien atau setara dengan 93,38 persen dari total pasien ODGJ di Jember pada periode tersebut.
Sementara itu, sebagian besar merupakan pasien dengan diagnosis skizofrenia paranoid dan gangguan depresif ringan.
Kepala Dinas Sosial Jember, Ahmad Helmi Lukman, mengatakan, data tersebut menunjukkan bahwa kasus ODGJ di Jember semakin tertangani karena sudah lebih terdata.
Lebih lanjut ia merespons tingginya kasus ODGJ di usia produktif bisa didasari tingginya angan angan yang dipicu kecanduan gadget. Sehingga apa yang diinginkan seperti di media sosial dan televisi seringkali hanya berhenti di angan angan, sehingga tidak relevan dengan kondisi yang ada.
Untuk itu, Helmi meminta agar masyarakat yang memiliki keluarga dengan kecenderungan atau sudah dinyatakan ODGJ agar lebih peduli.
Menurutnya, kunci proses penyembuhan atau pemulihan pasien ODGJ ada di pihak keluarganya sendiri.
Helmi mengatakan, selama ini Dinsos Jember bertugas untuk mengurus ODGJ yang terlantar. Namun ketika dibawa ke layanan rehabilitasi dan kesehatan milik pemerintah, pihak keluarga belum sepenuhnya peduli.
Helmi mengimbau agar masyarakat lebih peduli dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya terhadap potensi depresi. Sebab, banyak kasus ODGJ dipicu oleh kekecewaan dan benturan emosional. Untuk itu, keluarga harus meyakinkan kondisi yang nyata agar selalu bersyukur dan terus berusaha. (Ulil)