Jember Hari Ini – Pemkab Jember memiliki cara unik memperkenalkan dan mengajak masyarakat menikmati keindahan wisata di Kabupaten Jember. Cara itu dengan menggunakan warisan budaya tak benda berupa Kompetisi Jember Berpantun Jenaka.
Grand final kompetisi yang diikuti oleh 300 peserta dari pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, OPD, dan kategori umum itu digelar di Pondok Gaharu Taman Botani Sukorambi Jember, pada Senin malam (06/11/2023).
Owner Taman Botani sekaligus pendukung Kompetisi Jember Berpantun Jenaka, Febrian Ananta Kahar, mengatakan, pengenalan pariwisata melalui pantun jenaka sudah dua tahun digelar.
Konsep tersebut dipilih karena promosi pariwisata memang harus disampaikan dengan bahasa dan kalimat yang lucu agar mudah dikenal.
Selain sebagai promosi pariwisata, kompetisi pantun jenaka juga digelar untuk menjaga warisan tak benda yang sudah mulai ditinggalkan generasi milenial. Pantun yang dibacakan oleh peserta merupakan karya sendiri.
Sementara Anistita Rizqiyah, peraih juara 1 kategori umum, mengatakan sengaja mengikuti kompetisi tersebut untuk turut serta menjaga dan mensosialisasikan budaya pantun.
Perempuan yang berprofesi sebagai guru bahasa indonesia di smpn 6 jember itu, juga mengajak seluruh masyarakat peduli terhadap budaya lokal bangsa. jangan sampai baru berteriak dan protes saat tiba-tiba pantun diklaim milik negara lain.
Sementara Asisten 3 Pemkab Jember, Harry Agustriono, mengatakan, pantun sebagai alat promosi pariwisata di Indonesia baru diawali Kabupaten Jember.
Kedepannya, Pemkab akan memasukkan Kompetisi Jember Berpantun Jenaka dalam daftar kegiatan tahunan. Hanya saja, setiap tahunnya akan dikemas dengan konsep yang berbeda. (Rusdi)