Dalam Waktu 10 Tahun, Jumlah Petani di Indonesia Berkurang  15 Juta Jiwa

Fitrah Gunadi

Jember Hari Ini – Kementerian Pertanian RI menyebut, dalam kurun waktu 10 tahun, jumlah petani di Indonesia telah berkurang sebanyak 15 juta jiwa. Kondisi tersebut menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mendukung kedaulatan pangan di Indonesia.

Demikian disampaikan anggota Subdit Padi, Irigasi dan Rawa Kementerian Pertanian RI, Fitrah Gunadi, dalam Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia di Gedung Soetardjo, Selasa (14/11/2023).

Fitrah menjelaskan, data tersebut berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2003 dan 2013. Menurutnya, hasil sensus penduduk di tahun 2003, jumlah petani di Indonesia ada dalam satuan rumah tangga sebanyak 40 juta jiwa dan di tahun 2013 turun menjadi 25 juta jiwa.

Berkurangnya petani hingga 15 juta jiwa ini menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, tantangan sektor pangan lainnya adalah pertambahan jumlah penduduk yang diikuti peningkatan kebutuhan pangan, konversi lahan, hingga keterbatasan sarana prasarana produksi, seperti benih dan pupuk.

Bahkan, perubahan iklim seperti El-Nino membuat produksi pertanian seperti padi juga menurun, serta situasi politik global perang Rusia dengan Ukraina juga berdampak meningkatkan harga pupuk.

Namun Indonesia, lanjut Fitrah, di Indonesia masih ada 7,46 juta hektar tanah sawah dan 1,56 juta hektar lahan sawah rawa, serta masih ada potensi tambahan lahan sawah dan rawa 32,37 juta hektar.

Karena itulah, pemerintah melalui Kementerian Pertanian mendorong untuk meningkatkan kedaulatan pangan melalui peningkatan produksi. Kedua, peningkatan nilai tambah hasil pertanian. Ketiga, meningkatkan kesejahteraan petani. (Hafit)

Comments are closed.