Jember Hari Ini – Pemerintah pusat berencana melakukan impor beras sebanyak 5 juta ton di tahun 2024 untuk menghadapi dampak cuaca panas akibat El-Nino. Kondisi tersebut dikhawatirkan memicu rendahnya harga jual di tingkat petani.
Apalagi, Kabupaten Jember yang menjadi salah satu penghasil padi terbesar di Jawa Timur sudah mampu mencukupi kebutuhannya sendiri.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Jember, Hendy Siswanto, sepenuhnya hanya mengikuti kebijakan impor beras dari pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan Hendy usai rapat paripurna DPRD Jember pembahasan R-APBD 2024, di Gedung DPRD Jember, Rabu (15/11/2023).
Hendy menyebut stok beras di Bulog Jember hingga saat ini masih aman. Ditambah lagi pemerintah pusat juga menggelontorkan bantuan beras kemasan 10 kg kepada warga penerima manfaat di Jember. Jumlah bantuan tersebut, katanya, juga ditambah untuk 250 ribu penerima hingga Maret 2023.
Hendy mengatakan, pihaknya hanya bisa menerima dan mengikuti bila beras impor dari pemerintah pusat juga masuk ke Jember.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat, pada tahun 2022, luas panen padi di Jember mencapai sekitar 118,49 ribu hektar dengan produksi sebesar 607,37 ribu ton Gabah Kering Giling .
Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 mencapai 350,71 ribu ton. Jumlah tersebut sudah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Jember, bahkan surplus.
Kendati luas panen padi di Jember pada tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 5,54 ribu hektar atau 4,47 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 124,03 ribu hektar. (Ulil)