Jember Hari Ini – Tanpa disadari banyak orang, berbagai program siaran hiburan, edukasi, berita dan lagu-lagu Indonesia di Radio Prosalina ternyata menjadi obat kerinduan para perantau asal Kabupaten Jember yang sudah lama tidak pulang ke kampung halamannya.
Menyambut Ulang Tahun Prosalina ke-34, Sabtu 9 Desember 2023, Prosalina berupaya menghubungi sejumlah pendengar setia di perantauan.
Dari bangun pagi hingga berisitirahat hingga larut malam, para perantau terus mendengarkan Radio Prosalina secara streaming.
Ninik Agustina (44) warga Gebang yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan, sudah 8 tahun tidak pulang ke Jember. Namun, lewat Radio Prosalina, rasa rindu Ninik kepada kampung halamannya sedikit terobati.
Lewat Radio Prosalina, Ninik menjadi tahu bahwa di Jember sedang terjadi hujan atau tidak. Lewat suara, Ninik akhirnya membayangkan seperti apa kondisi Jember.
Dia juga membayangkan bila Jember sedang menggelar event besar. Pagelaran JFC Misalnya. Seolah, dirinya hadir di acara yang pernah dia saksikan dulu.
Sebagai Asisten Rumah Tangga (ART), Ninik bekerja sambil terus menggunakan earphone di telinga, sehingga sama sekali tak mengganggu pekerjaan.
Tak hanya sebagai pendengar pasif, baru satu tahun belakangan Ninik juga mulai berkirim salam atau berinteraksi dengan para penyiar. Padahal, dirinya sudah menjadi pendengar setia Prosalina sejak tahun 1996.
Ninik memang sedikit pemalu. Dia cenderung memilih berkomentar atau bergabung dalam program Prosalina lewat pesan chat dibandingkan telepon. Namun, tanpa diketahui banyak orang, dia terus memutar Radio Prosalina sejak pagi hingga larut malam, setiap hari.
Selain Ninik, salah satu pendengar setia lainnya, Mama Kumayang, yang merantau sebagai PMI di Hongkong. Dia juga mengakui bahwa mendengar Radio Prosalina bisa mengobati kerinduannya kepada kampung halamannya.
Sebagai pendengar Radio Prosalina sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar tahun 1990, ada satu momentum yang tidak pernah Mama Kumayang lupakan ketika Pandemi Covid-19 mulai melebar ke Hongkong sejak tahun 2019-2020.
Lewat kru Prosalina, Mama Kumayang akhirnya bisa mendapatkan kiriman masker dan sejumlah kelengkapan pencegahan penularan Covid-19.
Akibat Covid-19 pula, Mama Kumayang tidak bisa pulang ke Jember selama 6,5 tahun. Selama itu pula, rasa rindu atas kampung halamannya bisa terobati dengan mendengarkan Radio Prosalina. Dia jadi tahu, informasi harian dan berkomunikasi secara real-time dengan penyiar dan pendengar lain di Jember lewat radio.
Mama Kumayang sudah mendengarkan Radio Prosalina sejak warung warung kelontong di Desa Dukuh Dempok Wuluhan tempat tinggalnya saling adu volume radio. Baginya, Radio Prosalina ibarat rumah keduanya ketika pulang ke Jember. Dia selalu mampir dan bertegur sapa dengan pada kru.
Keseharian Mama Kumayang di Hongkong sejak tahun 2010 terus diiringi dengan mendengarkan Radio Prosalina. Sebagai ART, dia bahkan menjadikan program siaran di Radio Prosalina yang selalu tepat waktu, sebagai penanda jadwal kegiatan kapan dia harus bekerja, makan, dan istirahat. (Ulil)