Jember Hari Ini – Penganugerahan oleh Ketua Mahkamah Agung kepada Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri se-Indonesia di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Senin siang (11/12/2023), diwarnai aksi unjuk rasa.
Puluhan massa dari desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, meminta Aparat Penegak Hukum menindak tegas Kepala Desa Puger Wetan. Berdasarkan pantauan di lapangan massa mulai berkumpul di depan Pendapa Bupati Jember sambil menyampaikan orasi.
Tidak lama kemudian, massa didatangi oleh petugas protokol dari Mahkamah Agung karena aksi unjuk rasa yang mereka lakukan bertepatan dengan acara penganugerahan piala bergilir Abhinaya Upangga Wisesa yang dihadiri langsung oleh Ketua MA, HM Syarifudin.
Padahal, demonstran dari Desa Puger Wetan itu melakukan unjuk rasa tidak ada kaitannya dengan acara yang digelar di pendapa bupati itu.
Salah satu orator, Dwi Agus Budiyanto, menyampaikan permohonan maaf karena telah melakukan aksi unjuk rasa bertepatan saat ada agenda ketua MA. Kendati demikian, kesempatan itu dimanfaatkan demontrans. Mereka sekalian meminta MA juga turut memonitor dugaan korupsi yang dilakukan Kades Puger Wetan.
Aksi unjuk rasa tersebut tidak berlangsung lama. Setelah ditemui oleh Kepala Inspektorat Pemkab Jember, Ratno C Sambodo. Massa kemudian bertolak menuju gedung DPRD Jember. Sementara kegiatan MA di pendapa bupati juga berlangsung kondusif.
Diketahui, dalam penganugerahan tersebut Pengadilan Negeri Jember berhasil meraih lima penghargaan. Dari empat penghargaan tersebut, tiga diantaranya juara 1.
Sementara pengadilan tinggi yang berhasil meraih Abhinaya Upangga Wisesa ada Pengadilan Tinggi Bandung, Surabaya, dan Banjarmasin. (Rusdi)