Kekerasan Berbasis Gender di Jember Tinggi, Masyarakat Kerap Salahkan Baju Korban

Jember Hari Ini – Jumlah kasus kekerasan berbasis gender di Kabupaten Jember selama tahun 2022 cukup tinggi. Koalisi Anti Kekerasan Jember mencatat ada 111 kasus kekerasan berbasis gender di Jember.

Aktivis anti kekerasan Jember, Abdur Rahman Wahid, merinci, dari 111 kasus kekerasan berbasis gender di Jember, sebanyak 66 kasus di antaranya korbannya berjenis kelamin perempuan. Selain itu, juga tercatat ada 15 korban anak laki-laki dan 84 korban anak perempuan.

Berdasarkan kajian, lanjut Wahid, kekerasan berbasis gender masih sering dikaitkan dengan baju yang dipakai korban. Padahal, baju korban tidak ada korelasi apapun dengan tindak pidana kekerasan.

Untuk melawan stigma keliru tersebut, Koalisi Anti Kekerasan Jember memamerkan replika baju-baju yang dipakai korban kekerasan pada acara puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), Minggu malam (10/12/2023). Pada kesempatan itu, pengunjung juga diminta mengenakan baju adat yang ada di indonesia . (Rusdi)

Comments are closed.