Jember Hari Ini – Selama 3 tahun sejak 2021, Pemkab Jember mencatat jumlah kuota pupuk subsidi yang diterima semakin meningkat.
Kendati demikian, di lapangan, petani masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi hingga tingginya harga jual melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah.
Sementara itu, Kabid Sarpras Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Jember, Sri Agiyanti, mengatakan, pada tahun 2021, Jember mendapatkan jatah pupuk urea sebanyak 53.136 ton. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk total petani di E-RDKK mencapai 35.137.
Selanjutnya, pada tahun 2022, Jember mengajukan 73.634 ton pupuk subsidi ke pemerintah pusat. Sementara kuota yang didapatkan sebesar 59.856 ton atau 81,3 persen. Namun jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
Kemudian di tahun 2023, Jember mengusulkan pupuk subsidi sebanyak 73.971 ton, namun realisasi pupuk yang didapatkan sebanyak 68.333 ton. Kendati sudah lebih tinggi, kenyataan yang dirasakan petani, mereka masih kesulitan mendapatkan pupuk.
Bahkan, pihaknya pada tanggal (2/08/2023), telah mengajukan tambahan alokasi agar menjadi 100 persen dari usulan. Namun usulan tersebut tidak terpenuhi hingga saat ini.
Besaran kuota pupuk subsidi tersebut juga tergantung pada banyaknya petani dan luasan lahan yang tercatat dalam E-RDKK. Namun hingga kini masih banyak petani yang belum tercatat dalam E-RDKK. (Ulil)