UNEJ Sampaikan Alasan Seruan Kemerosotan Demokrasi Jelang Pilpres 2024

Forum Civitas Akademika Universitas Jember saat menyampaikan aspirasi terhadap kondisi demokrasi Indonesia.

Jember Hari Ini – Ratusan mahasiswa, dosen, hingga guru besar  Universitas Jember menyampaikan sejumlah tuntutan penghentian politisasi kebijakan negara dalam Pemilu 2024 di double way Universitas Jember, Senin (05/02/2024).

Tuntutan ini bagian dari deklarasi seruan moral untuk menyelamatkan demokrasi. Guru Besar Fakultas Hukum UNEJ, Dominikus Rato, atas nama Forum Civitas Akademika Universitas Jember membacakan lima poin penting.

Seperti diketahui, tidak hanya Universitas Jember, sebanyak 30 perguruan tinggi di Indonesia juga menyerukan kritik keberpihakan pemerintah dalam Pemilu 2024.

Beberapa diantaranya adalah Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Padjadjaran (UNPAD), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dalam seruan tersebut, Dominikus menyampaikan, bangsa Indonesia telah bersepakat memilih bentuk negara kesatuan yang berbentuk republik dengan landasan negara hukum yang memegang teguh prinsip-prinsip demokrasi berdasarkan konstitusi.

Bangsa beradab adalah bangsa yang senantiasa menjunjung etika bernegara, sebagaimana tercermin dalam butir-butir Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Mewakili civitas akademika, dia menyampaikan berbagai fenomena menjelang pemilihan umum 2024. Akhir akhir ini, bangsa Indonesia disuguhi bermacam peristiwa dan permasalahan yang sangat mengkhawatirkan, mencemaskan, dan menakutkan karena mengindikasikan terjadinya kerusakan hukum dan kemerosotan demokrasi.

Apalagi, pemilihan umum 2024 merupakan perwujudan demokrasi dan seharusnya menjadi peristiwa yang melibatkan partisipasi rakyat tanpa rasa takut dan intimidasi demi mendapatkan pemimpin dan perwakilan rakyat terbaik yang akan memperjuangkan kesetaraan, kemerataan, keadilan, dan kesejahteraan. (Ulil)

Comments are closed.