Jember Hari Ini – Setelah civitas akademika Universitas Jember menyampaikan lima tuntutan atas keprihatinan terhadap nasib konstitusi dan demokrasi, kali ini civitas akademika Universitas Muhammadiyah (UNMUH) Jember juga menyerukan aspirasi serupa.
Perwakilan civitas akademika UNMUH Jember, Wahyudiyah Laksmi, menyampaikan, pernyataan sikap atas bentuk keprihatinan UNMUH Jember terhadap penyelenggaraan demokrasi yang cacat merupakan bentuk kontrol sosial yang dilakukan akademisi. Kendati demikian, saat ditanya pelanggaran-pelanggaran yang diketahui, Wahyudiyah enggan menjelaskan secara rinci.
Sebab, menurutnya, tanpa dijelaskan kembali, masyarakat umum sudah bisa mencermati pelanggaran-pelanggaran yang telah terjadi saat ini karena sudah beredar di media sosial. Saat disinggung mengenai politik dinasti Jokowi dan putusan MK yang meloloskan Gibran, Wahyudiyah juga enggan berkomentar.
Namun, Wahyudiyah memastikan, penyelenggaraan demokrasi di Indonesia saat ini telah cacat. Melalui seruan moral dari kalangan akademisi unmuh Jember, Wahyudiyah meminta pihak terkait mengembalikan citra demokrasi agar dapat dicontoh dengan baik oleh generasi penerus bangsa. (Rusdi)