
Jember Hari Ini – Hingga saat ini aplikasi penghitungan suara di Sistem Informasi Rekapitulasi Penghitungan Suara (Sirekap) milik KPU terus mendapatkan penilaian negatif dari sejumlah partai politik di Jember.
Salah satunya disampaikan DPD Partai Golkar Jember pada sabtu petang, (17/02/2024). Golkar Jember menyebut sirekap meresahkan dan membuat kondisi sosial menjadi gaduh.
Koordinator Badan Saksi Nasional DPD Golkar Jember, Dima Akhyar, menilai, sejak dimulainya penghitungan suara pascapemilihan, Sirekap sudah bermasalah.
Menurutnya, data yang disajikan dalam Sirekap sering tidak sama dengan C hasil di tingkat TPS. Akhirnya data yang muncul di Sirekap tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dia melanjutkan, perbedaan data Sirekap dengan rekap suara dalam C hasil di TPS berdampak pada kondisi publik maupun di internal partai.
Dia menyebut, saat ini di internal partai, banyak Caleg yang mengklaim kemenangan berdasarkan sumber data Sirekap. Sementara Caleg lainnya yang melakukan penghitungan manual juga mengklaim kemenangan.
Lebih lanjut, Dima meminta agar KPU bisa menghentikan aplikasi Sirekap agar tidak memicu polemik. (Rusdi)