Jember Hari Ini – Fenomena kenaikan kebutuhan pokok seperti beras jelang bulan suci ramadan menjadi hal yang selalu terjadi setiap tahunnya.
Menanggapi hal tersebut, Komisi B DPRD Jember berencana meamnggil seluruh pihak terkait mulai dari Dinas TPHP, Disperindag hingga Bulog untuk hearing pada awal ramadan pada Maret 2024.
Sekretaris Komisi B DPRD Jember, David Handoko Seto, mengaku prihatin atas kenaikan harga beras di pasar tradisional yang mencapai Rp15-16 ribu per kg.
Menurutnya, kenaikan harga beras seringkali menjadi alasan pemerintah untuk melakukan impor. Di sisi lain, saat ini Kabupaten Jember juga sedang memasuki masa panen raya padi.
David menilai kenaikan harga kebutuhan pokok lain seperti cabai, daging ayam hingga telur juga naik. Menurutnya, kenaikan tersebut juga tidak lepas dari fenomena harga beras yang melonjak secara mendadak.
Persoalan cuaca akibat El Nino bisa jadi berkontribusi terhadap berkurangnya suplai sejumlah kebutuhan pokok. Kendati demikian, harga komoditas yang bersumber dari hasil pertanian semakin meningkat juga tidak lepas akibat terbatasnya kuota pupuk subsidi.
Seperti diketahui, pemerintah di awal tahun 2024 memutuskan untuk mengurangi kuota pupuk subsidi hingga 50 persen.
Meski pada akhir Februari 2024, Kementerian Pertanian akhirnya mengumumkan akan menambah kuota pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton untuk tahun ini. (Ulil)