
Jember Hari Ini – Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Jember, Luhur Prayogo, memberikan tips agar para petani padi yang kini sedang panen raya tidak sampai terjebak dalam permainan tengkulak.
Luhur menyebut, para tengkulak biasanya memiliki banyak alasan agar padi yang dijual petani bisa dibeli dengan harga lebih murah. Salah satu alasannya yakni gudang pengolahan padi sedang tutup.
Perlu diketahui, kata Luhur, gudang penggilingan padi di Jember mayoritas dikelola oleh perorangan, kecuali milik Bulog. Semua gudang, memang bisa tutup sesuai kebijakan masing-masing pemilik.
Untuk itu, petani jangan hanya fokus pada satu gudang penggilingan. Apalagi saat ini banyak gudang penggilingan yang justru membutuhkan banyak stok.
Untuk itu, petani bisa meminta tolong melalui kelompok atau penyuluh pertanian di lapangan, untuk mendapatkan informasi gudang terdekat yang masih buka.
Meski demikian, dari pihak petani, Luhur juga mengimbau agar menjaga kualitas padi yang dijual. Apalagi di musim penghujan petani harus memastikan kadar air padi sebelum dijual agar harganya bisa tetap di atas HPP.
Seperti diketahui, per hari ini, Jumat (15/03/2024), harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani berkisar Rp6.000-Rp6.500 per kg.
Harga tersebut sudah lebih mahal dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah yang sudah ditetapkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 6 Tahun 2023 tentang HPP.
Dalam HPP, pemerintah menentukan harga Gabah Kering Panen di tingkat petani sebelumnya Rp4.200 per kg, naik menjadi Rp5.000 per kg. (Ulil)