PJ Gubernur Jatim Keluar Sebelum Acara HPN Selesai, Insan Pers Jember Kecewa

Jember Hari Ini – Insan pers Jember yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember menyayangkan tindakan PJ Gubernur Jatim, Adhy Karyono, saat menghadiri malam puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2024 Jawa Timur, di Gedung New Sari Utama Kecamatan Kaliwates, Minggu malam (28/04/2024). Ady Karyono dinilai tidak beretika karena meninggalkan ruang kegiatan sebelum rangkaian acara selesai.

Ketua PWI Jember, Sugeng Prayitno, mengatakan, persiapan HPN Jatim 2024 sudah dilakukan enam bulan yang lalu. Panitia lokal terdiri dari unsur PWI Jember selalu berkoordinasi dengan PWI Jatim, baik terkait anggaran maupun hal-hal yang bersifat teknis. Termasuk rangkaian acara selama HPN.

Panitia lokal sempat optimis, malam puncak HPN Jatim yang digelar di Gedung New Sari Utama Kecamatan Kaliwates Jember berjalan sesuai rencana.

Berdasarkan hasil komunikasi dengan protokoler Pemprov Jatim, acara harus dimulai tepat pada pukul 19.00 WIB. Namun, ternyata Adhy Karyono baru tiba di lokasi acara pada pukul 19.33 WIB sehingga kegiatan mundur dari jadwal yang telah disepakati.

Pada awal pembukaan kegiatan, tidak ada persoalan dan berjalan lancar hingga agenda penyerahan penghargaan oleh PWI Jatim selesai. Persoalan baru muncul pada saat pemberian penghargaan terhadap enam tokoh lokal Jember. PJ Gubernur Jatim, Adhy Karyono, tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya diikuti oleh pejabat lainnya.

Pria yang akrab dipanggil Supra menilai tindakan meninggalkan ruangan sebelum acara selesai menunjukkan bahwa PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, melanggar etika dan berpotensi merusak hubungan baik antara PWI Jember dengan Forkopimda Jember.

Atas kondisi tersebut, PWI Jember dalam waktu dekat akan melayangkan protes secara resmi ke PWI Jatim agar PJ Gubernur Jatim tidak mengulangi perbuatannya. Protes tersebut tembusannya juga akan disampaikan kepada seluruh PWI se-Jawa Timur, termasuk PWI pusat.

Sementara itu, Ketua PWI Jawa Timur, Lutfi Hakim, meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan PWI Jember. Lutfi menyatakan dirinya tidak bisa mengantisipasi kejadian tersebut karena terjadi di luar teknis. Lutfi mengatakan hal serupa memang sering terjadi. (Rusdi)

Comments are closed.