Hadapi Musim Kemarau, BPS Minta Pemerintah Perhatikan Sektor Pertanian di Jember

Tri Erwandi

Jember Hari Ini – Badan Pusat Statistik (BPS) Jember dalam catatannya memberikan masukan agar pemerintah lebih memperhatikan sektor pertanian yang menjadi penopang ekonomi di Jember. Apalagi di musim kemarau saat ini, sektor pertanian diperkirakan semakin sulit mendapatkan pasokan air irigasi. Belum lagi ditambah persoalan sulitnya pupuk hingga cuaca yang tidak menentu.

Kepala BPS Jember, Tri Erwandi, kepada Prosalina mengatakan, pertanian menjadi penopang perekonomian terbesar di Jember hingga 26 persen. Baru kemudian di sektor industri dan perdagangan. Menurutnya, sektor pertanian di Jember belum tumbuh hingga 5 persen, sehingga masih bergantung pada sektor industri dan perdagangan yang lebih berjalan.

Dia khawatir, musim kemarau di Jember bisa memicu tingginya inflasi di sejumlah komoditas pangan yang memiliki andil besar seperti beras dan cabai rawit. Untuk itu, dia berharap program pompanisasi air dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Kodim bisa berjalan sesuai harapan.

Tri melanjutkan, jumlah penduduk di Kabupaten Jember per tahun 2023 sudah mencapai 2,6 juta jiwa. Semua masyarakat tentunya bergantung pada sektor pertanian yang menghasilkan produk pangan. Untuk itu, sejumlah komoditas yang kurang terpenuhi membuat Jember masih bergantung pada daerah lain, seperti komoditas cabai rawit dan bawang merah. (Ulil)

Comments are closed.