BPBD Jember Sebut Sejumlah Alat Deteksi Dini Tsunami Tidak Berfungsi

Jember Hari Ini – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menyebut sejumlah alat Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini bencana tsunami di sejumlah titik di pesisir pantai selatan Jember sudah tidak berfungsi dengan baik.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Penta Satria, kepada Prosalina mengatakan, ada 3 unit alat EWS yang terpasang di Desa Andongrejo, Bandealit, kemudian di tepi Puger dan Pantai Cemara. Namun semua EWS tersebut sudah tidak berfungsi dengan baik.

Kendati demikian, BPBD Jember kini sedang menunggu alat EWS dengan teknologi terbaru dari BMKG Jakarta. Alat itu rencananya akan dipasang di kawasan Pantai Payangan atau Pantai Watu Ulo pada dua atau tiga bulan ke depan.

Untuk mitigasi, alat tersebut sudah dilengkapi dengan sensor yang memantau muka air laut lengkap dengan CCTV. Bila ada gempa yang memicu surutnya air laut secara mendadak, alat itu akan mengirimkan data ke BMKG untuk kemudian disampaikan ke BPBD Jember.

Selanjutnya, BPBD Jember akan menyampaikan ke warga terdampak untuk mengumumkan lewat musalla, masjid atau pondok pesantren yang memiliki pengeras suara agar segera mengevakuasi diri.

Seperti diketahui, potensi gempa besar berasal dari zona Megathrust di kawasan pesisir laut selatan Jawa bukan sekadar isu.

Sejumlah peneliti hingga BMKG menyebut, potensi gempa besar berasal dari zona Megathrust di kawasan pesisir laut selatan Jawa bisa memicu terjadinya tsunami skala besar dengan ketinggian 18-20 meter.

Megathrust merupakan daerah pertemuan antar-lempeng tektonik bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami dahsyat. Zona ini diprediksi bisa pecah secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.

Berdasarkan peta sumber dan bahaya gempa Indonesia, tahun 2017 terdapat 13 Megathrust yang mengepung indonesia.

Beberapa diantaranya mengalami pecah segmen. Seperti Segmen Mentawai yang dibagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentawai-Pagai.

Ada pula Segmen Jawa yang dibagi menjadi tiga segmen, yaitu Segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur. (Ulil)

Comments are closed.