K-Suli Jember, dari Kedai Hingga Perjuangkan Bahasa Isyarat Lebih Dikenal

Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang diinisiasi K-Suli bersama mahasiswa UNEJ dan UNIPAR.

Jember Hari Ini – Kedai Susu Tuli (K-Suli) yang didirikan Warga Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang, Sumoko Hadi, kini terus melebarkan sayap.

Dari sebuah kedai, K-Suli kini juga memperjuangkan bahasa isyarat lebih dikenal untuk menciptakan komunikasi yang inklusif untuk teman disabilitas tuli ataupun orang yang mendengar.

Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional, K-Suli Jember bersama mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) dengan Program Mahasiswa  Berdesa (Promahadesa) dan Universitas Argopuro PGRI (UNIPAR) menggelar kegiatan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya bahasa isyarat dan hak bahasa isyarat di Kantor Kelurahan Jember Lor, Minggu (29/09/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Sumoko mengatakan, sejak didirikan tahun 2021, semua karyawan yang bekerja di K-Suli merupakan penyandang disabilitas tuli. Dari kedai itu akhirnya masyarakat yang bisa mendengar dan ingin menikmati menu di K-Suli harus belajar berbahasa isyarat. Teman tuli pun juga harus belajar berkomunikasi menghadapi beragam orang.

K-Suli tidak hanya menjadi tempat bisnis. Kini K-Suli bersinergi dengan sejumlah kampus dan Organisasi Masyarakat (Ormas) untuk menguatkan kapasitas berbahasa isyarat, manajemen bisnis, dan literasi peningkatan kompetensi.

Sementara itu, pendamping Promahadesa UNEJ, Atik Rahmawati mengatakan, terdapat sekitar 70 juta orang tuli di dunia dan terdapat sekitar 300 bahasa isyarat. Dia mengatakan, dengan banyaknya bahasa isyarat menunjukkan bagaimana kompleksnya bahasa isyarat.

Mengutip data BPS tahun 2022, sebanyak 800 ribu orang dengan usia di atas 5 tahun mengalami kesulitan berkomunikasi memahami dan dipahami. Untuk itu, semua orang perlu belajar bahasa isyarat untuk menciptakan hak berkomunikasi yang inklusif untuk teman tuli.

Kini dengan berbagai sinergi, teman-teman tuli di K-Suli semakin percaya diri dan berdaya untuk memperoleh hak yang sama. Dari kedai itu, K-Suli berupaya menjawab dan memberi solusi apa yang dibutuhkan teman tuli. (Anto-Ulil)

Comments are closed.