Daya Beli Lemah, Jember Alami Deflasi hingga 0,88 Persen

Rilis deflasi bulan September 2024 oleh BPS Jember.

Jember Hari Ini – Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat di bulan September 2024, Kabupaten Jember mengalami deflasi sebesar 0,10 persen dan tingkat Inflasi Year To Date (Y-To-D) sebesar 0,88 persen.

Sejumlah komoditas pertanian tercatat mengalami penurunan harga sehingga mengakibatkan deflasi. Kondisi ini diperkirakan akibat tingginya pasokan atau menurunnya daya beli di tingkat masyarakat.

Kepala BPS Jember, Tri Erwandi, kepada Prosalina, Selasa (01/10/2024)  mengatakan, cabai rawit yang biasanya menyumbangkan andil Inflasi, kini di bulan September justru menyumbangkan deflasi tertinggi sebesar -28,34 persen dengan andil -0,15 persen, kemudian terong dengan andil deflasi -24,87 persen dengan andil 0,03 persen.

Disusul kemudian daun bawang menyumbangkan deflasi sebesar -19,08 persen dengan andil 0,04 persen, dan Komoditas jagung manis, jeruk, semangka, pir, dan anggur.

Tri menyebut, Deflasi ini sebagian besar terjadi pada komoditas pertanian. Dia khawatir, kondisi ini akan membuat petani akan terus merugi di tengah tingginya biaya produksi tanam dan perawatan.

Pada bulan Oktober 2024 ini, dikhawatirkan sejumlah Komoditas juga akan memiliki nilai tawar yang masih rendah. Kondisi ini dipicu adanya penurunan BBM jenis non subsidi pada awal bulan Oktober. Kendati tidak berdampak secara langsung, namun bisa memicu turunnya harga sejumlah komoditas.

Untuk itu, sejumlah OPD terkait perlu mengawasi, apakah kondisi ini diakibatkan tingginya pasokan komoditas pertanian dari luar daerah atau memang dari Jember sendiri. (Ulil)

Comments are closed.