Jember Hari Ini – Seorang Guru Ngaji, Siti Rohani, warga Kecamatan Wuluhan, Jember menginginkan agar insentif dari Pemkab Jember bisa segera cair meskipun sedang ada pelaksanaan Pilkada. Menurutnya, insentif tersebut tidak hanya bermanfaat bagi guru ngaji, tetapi juga santri.
Hani mengatakan, sejak dirinya menjadi guru ngaji di TPQ Masjid Al Hikmah, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji, sudah dua kali menerima insentif guru ngaji dari Pemkab Jember, yakni tahun 2022 dan 2023.
Setiap tahunnya pada tahun 2022 hingga 2023, hani menerima insentif sebesar BRI.
Namun, untuk insentif tahun 2024, hani belum menerima pencairan insentif tersebut.
Sebelumnya, pernah ada petugas dari desa menyampaikan bahwa ada pergantian rekening Bank dari BRI ke Bank Jatim. Setelah Hani mengurus pergantian bank tersebut, namun insentif guru ngaji di tahun 2024 belum juga cair.
Belakangan Hani mengetahui bahwa, insentif guru ngaji tidak segera cair lantaran ada penundaan dengan alasan Pilkada.
Dia menilai, dirinya bersama guru ngaji lainnya mengajar secara ikhlas, namun insentif tersebut tetap ditunggu pencairannya.
Karena itu, Hani menyayangkan jika ada penundaan hanya karena pelaksanaan Pilkada, sebab insentif guru ngaji sudah menjadi hak guru ngaji yang tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Apalagi, insentif tersebut sejauh ini tidak semua dipakai oleh guru ngaji, tetapi juga berbagi dengan para santri melalui program Jumat berkah.
Diberitakan sebelumnya, Sekda Jember menghentikan sementara seluruh program berbasis kemasyarakatan dengan alasan sedang ada pelaksanaan Pilkada. Akibatnya program beasiswa, insentif guru ngaji, dan berbagai program hibah dan bansos tidak bisa dicairkan. (Rusdi)