Pakar Pertanian Unej Sampaikan Sejumlah Strategi Ketahanan Pangan Untuk Pemerintahan Baru Era Prabowo

Prof Soetriono

Jember Hari Ini – Pakar Pertanian dari Universitas Jember, Prof Soetriono, menyampaikan sejumlah strategi dan masukan kepada pemerintahan baru era Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, ketahanan pangan dari sudut pandang produksi perlu menjadi isu strategis yang harus diprioritaskan. Sebab, indonesia sejak beberapa dekade terakhir, masih bergantung pada impor beras, jagung, hingga kedelai.

Soetriono mengatakan, dengan melihat visi Prabowo Subianto untuk menciptakan ketahanan dan kedaulatan pangan, maka peningkatan produktivitas pertanian secara Real  harus diwujudkan.

Dia menyebut, di Pulau Jawa, peningkatan produktivitas pertanian dapat dilakukan melalui intensifikasi, dengan memanfaatkan teknologi pertanian yang ada.

Intensifikasi ini mencakup berbagai aspek seperti penggunaan benih unggul, metode budidaya yang tepat, pemupukan yang sesuai dosis dan waktu, perbaikan unsur hara tanah, sistem irigasi yang efisien, serta manajemen pasca-panen yang optimal.

Pertama, petani harus menggunakan benih unggul yang adaptif terhadap perubahan iklim. Upaya ini bisa jadi langkah awal untuk meningkatkan produktivitas. Pemerintah perlu mendorong penelitian dan pengembangan varietas-varietas baru, yang tidak hanya tahan terhadap hama dan penyakit, tetapi juga memiliki kualitas nutrisi yang lebih baik.

Selain upaya peningkatan produksi, aspek tataniaga pangan juga memerlukan perhatian serius. Kebijakan tataniaga yang efektif dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan mengurangi impor. Atau mengimpor pangan murah dengan mengenakan biaya masuk (Pajak), yang hasilnya dapat digunakan untuk subsidi kepada petani dalam negeri yang memproduksi komoditas serupa.

Contohnya, pemerintah dapat memanfaatkan pajak impor tersebut untuk memberikan insentif kepada petani yang memproduksi komoditas pangan yang biasanya diimpor. Langkah ini akan menciptakan harga yang lebih kompetitif bagi komoditas dalam negeri.

Sehingga petani mendapatkan keuntungan yang sebanding. Kebijakan ini juga akan mendorong petani untuk meningkatkan produksi pangan lokal sehingga ketahanan pangan nasional semakin kuat. (Ulil)

Comments are closed.