Jember Hari Ini – Badan Pusat Statistik (BPS) Jember menilai sejumlah data yang digunakan para calon di Pilkada 2024, masih kurang tepat. Hal ini termasuk yang terjadi pada debat terbuka Pilkada Jember, Sabtu (26/10/2024).
Kepala BPS Jember, Tri Erwandi mengatakan, tidak hanya di Jember, dia mengamati kesalahan tersebut juga sering dilakukan para calon di daerah lain. Dia berharap siapapun yang menggunakan data BPS, termasuk para calon di Pilkada, tidak sampai salah memaknai angkanya.
Salah satunya tentang poin menaikkan inflasi, tentu tidak ada dalam bahasa BPS. Sebab inflasi berkaitan dengan gejolak kenaikan harga sejumlah komoditas di pasar. Namun kesalahan istilah menaikkan inflasi,tidak terjadi di Jember.
Tidak hanya itu, dia menilai ada calon yang menyebut data BPS sebagai sumber gagasan, namun angka pastinya tidak disebutkan. Tri juga mengingatkan, terkait data kemiskinan yang seringkali digunakan dalam debat, para calon harusnya juga melihat populasi dan tingkat presentase kemiskinannya. Jika secara volume, menurutnya, tidak akan bisa berubah secara signifikan karena penduduknya banyak. (Ulil)