Jember Hari Ini – Andreas Harsono, salah satu pendiri kelas jurnalisme sastrawi, yayasan pantau, pulang ke kampung halamannya, Jember, setelah mengetahui adik kandungnya Susanna Harsono (54), menjadi korban kekerasan seksual, hingga berujuang sakit dan meninggal.
Kepada Prosalina FM, Sabtu (09/11/2024), Andreas menyebut dirinya merupakan salah satu kakak yang paling dekat dengan Susanna. Setiap hari Andreas dan adiknya seringkali berkomunikasi lewat sambungan telepon. Bahkan, Susanna juga sering berangkat sendiri ke Jakarta dengan naik kereta api untuk bertemu Andreas.
Susanna, kata Andreas divonis mengalami Skizofrenia Paranoia. Atas kondisinya dia disebut mengalami disabilitas psiko-sosial. Adiknya, menuntaskan sekolah SD hingga SMA di Jember. Susanna sempat kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. Kemudian pindah ke Asian Institute For Liturgy And Music di Manila, selama dua tahun. Namun dia Drop Out.
Susanna kemudian kembali ke Indonesia, sempat kuliah setahun di Akademi Seni Karawitan Indonesia di Surakarta, namun juga gagal. Baru kemudian dia terdiagnosa mengalami Skizofrenia Paranoia. Setelah kembali dan tinggal di Jember, dia bisa mengurus masalah domestik dan merawat orangtuanya. Dia juga bisa bermain musik piano klasik, menyanyi dan hapal ratusan lagu.
Lebih lanjut Andreas mengatakan, kondisi Skizofrenia Paranoia, membuat Susanna merupakan salah satu orang yang sangat sensitif dengan pelecehan seksual. Traumanya bisa sampai bertahun-tahun.
Hingga akhirnya, pada 6 Oktober 2024, pelaku AY (56) yang merupakan kakak kelas Susanna ketika SMP, melakukan serangan seksual dengan memegang payudara Susanna. Dia trauma berat, hingga akhirnya sakit dan meninggal pada Sabtu (09/11/2024). (Ulil)