Pilkada 2024, GPP Jember Nilai Perempuan Sering Jadi Sasaran Empuk Praktik Politik Uang

news

Jember Hari Ini – Gerakan Peduli Perempuan (GPP) Jember menilai, kelompok perempuan sangat rentan terhadap tipu daya para calon pemimpin yang sedang bersaing, menarik perhatian agar dipilih dalam Pilkada 2024.

Direktur GPP Jember, Sri Sulistiyani, mengatakan, setidaknya ada 2 hal krusial mengapa perempuan menjadi rentan untuk menjadi sasaran praktik politik uang agar memilih calon pemimpin.

Pertama, perempuan selalu menjadi sasaran empuk karena pemahaman patriarki yang masih kental di masyarakat. Perempuan yang kebanyakan mengurus masalah domestik di rumah, selalu dihadapkan pada banyak kebutuhan untuk urusan dapur hingga mengatur biaya pendidikan anak.

Ditengah sulitnya kondisi ekonomi, membuat perempuan rentan untuk menerima uang agar memilih calon terentu yang sedang maju di Pilkada 2024.

Kedua, yakni kerawanan dirayu melalui pintu agama. Dia menilai, di tahun politik, kegiatan-kegiatan agama selalu jadi pintu masuk para calon pemimpin untuk merayu publik, khususnya para perempuan. Dalam kegiatan itu, perempuan seringkali digiring agar tertarik melalui janji-janji.

Sulis melanjutkan, bentuk politik uang pada perempuan juga rentan dengan intimidasi. Sebab, sejumlah perempuan di Jember melaporkan telah mendapatkan intimidasi jika menolak atau menerima uang dari tim sukses. Jika menerima uang tersebut, perempuan juga seringkali diancam akan diminta lagi uangnya jika nantinya tidak memilih calon yang dimaksud.

Lebih lanjut, Sulis mengimbau agar para perempuan, khususnya di Jember agar belajar dan mau menanyakan pada diri sendiri, apakah calon pemimpin yang akan dipilih memiliki rekam jejak yang bagus dan memiliki visi-misi yang mempedulikan hak perempuan.

Sementara itu, berdasarkan catatan KPU RI, tingkat partisipasi pemilih perempuan, baik dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) hingga Pemilihan Legislatif (Pileg) jauh lebih tinggi daripada pemilih laki-laki. Pada tahapan Pemilu 2024 sebelumnya, partisipasi laki-laki sebanyak 48%, sementara perempuan lebih tinggi mencapai 51%. (Ulil)

Comments are closed.