Jember Hari Ini – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mendirikan tenda darurat untuk memastikan proses belajar mengajar di SDN Plalangan 03 Kalisat tetap berlangsung.
Bahkan, mulai Senin (25/11/2024) Dinas Pendidikan Kabupaten Jember juga meminta pihak sekolah untuk mengosongkan semua ruang kelas yang masih rawan ambruk.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Hadi Mulyono, berdasarkan hasil asesmen bahwa atap ruangan sekolah tersebut ambruk bukan disebabkan bencana alam seperti angin atau hujan. Sebanyak 3 ruangan sekolah tersebut bagian atapnya ambruk karena bahan bangunan penyangga sudah lapuk karena dimakan usia.
Karena itu, lanjut Hadi, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD untuk mendirikan tenda darurat hingga rehab sekolah tersebut selesai di tahun 2025.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya sudah memerintahkan untuk mengosongkan ruangan kelas. Proses belajar mengajar digelar di tenda dan ruang laboratorium.
Sementara itu Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto, menjelaskan, menyusul kejadian itu pihaknya langsung menerjunkan anggotanya ke lapangan.
Pihaknya melakukan asesmen untuk memastikan nilai kerugian dalam peristiwa itu. Dia menjelaskan hasil analisis di lapangan peristiwa tersebut bukan karena faktor alam. Tetapi karena faktor bangunan yang sudah berusia lama bagian kayu penyangga atap sudah lapuk.
Sebelumnya, 2 siswa SDN Plalangan 03 Kecamatan Kalisat terluka terkena reruntuhan bangunan sekolah yang runtuh di tengah aktivitas belajar Sabtu kemarin (23/11/2024). Keduanya yakni Muhammad Farih Hizam Maulana dan Bayu Dwi Raharjo, masing-masing kelas 4 yang juga warga setempat.
Menurut Kepala Desa Plalangan, Sofyan, korban Muhammad Fatih mengalami luka lecet di tangan kiri sedangkan Bayu terluka di kaki kiri. (Hafit)