Jember Hari Ini – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember melaporkan update dampak bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah akibat hujan deras disertai angin kencang pada Minggu (22/12/2024).
Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto, melalui keterangan tertulis menyampaikan, berdasarkan hasil pendataan hingga Senin (23/12/2024), terdapat 6 pohon tumbang yang tersebar di 4 kecamatan, seperti Ambulu, Kalisat, Sukowono, dan Rambipuji.
Selain pohon tumbang, bencana Hidrometereologi basah ini juga mengakibatkan ribuan rumah terdampak banjir. Peristiwa tersebut terutama terjadi di 7 desa di Kecamatan Tempurejo dan satu desa di Kecamatan Wuluhan.
Widodo mengatakan, sejumlah desa di Tempurejo yang terendam banjir antara lain, Desa Sanenrejo, 231 KK, kemudian Desa Wonoasri 750 KK, Kraton 616 KK, Desa Curahnongko 116 KK, Desa Curah Takir 284 KK, Andongrejo 39 KK, Sidodadi 60 KK, dan Desa Pondokrejo 89 KK.
Untuk itu, total rumah warga yang terdampak banjir berdasarkan jumlah KK di Kecamatan Tempurejo mencapai 2.248 dengan jumlah penduduk 7.331 jiwa. Sementara banjir di Kecamatan Wuluhan terjadi di Desa Sumberejo dengan 67 KK terdampak.
Ketua Baret Rescue Jember, David Handoko Seto, yang langsung turun ke lokasi mengatakan, hujan yang memicu luapan sungai tersebut terjadi sejak pukul 09.30 WIB, dan pada pukul 12.20 WIB pihaknya sudah menerima laporan dan menurunkan relawan ke sejumlah wilayah di Tempurejo pada sore hari.
Para relawan turun untuk langsung membantu proses evakuasi warga yang terjebak di rumah. Kendati demikian, sejumlah warga menolak dievakuasi karena tidak bisa meninggalkan hewan ternak atau harta benda di rumah.
Banjir salah satunya dipicu sungai Kalisanen dan Curahnongko yang tidak bisa menampung debit air dan meluber ke pemukiman warga dengan ketinggian air 60-140 cm.
Lebih lanjut dia mengatakan, banjir di sejumlah tempat sudah terpantau mulai surut, terutama di Desa Sanenrejo. Sebelumnya, warga Desa Wonoasri banyak yang mengungsi ke balai desa setempat. (Ulil)