Jember Hari Ini – Komisi D DPRD Jember mempertanyakan data kepesertaan BPJS kesehatan di wilayahnya. Pasalnya, hingga kini masih ada sekitar 257 ribu warga Jember yang belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Padahal, berdasarkan data yang ada, Jember disebut telah mencapai cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan yang tinggi, sehingga Pemkab Jember mendapatkan penghargaan Universal Health Coverage (UHC).
Menurut anggota Komisi D DPRD Jember, Ahmad Birbik Munajil Hayat atau Gus Birbik, jumlah penduduk Jember sekitar 2,6 juta jiwa. Jika benar klaim kepesertaan BPJS sudah mencapai 98 persen, seharusnya hanya sekitar 52 ribu orang yang belum terdaftar. Namun, data dari BPJS menunjukkan bahwa masih ada 257 ribu penduduk yang belum menjadi peserta.
Gus Birbik menilai, perbedaan data ini sangat signifikan dan perlu mendapat perhatian serius. Apalagi, dengan klaim cakupan 98 persen tersebut, Pemkab Jember berhasil menerima penghargaan UHC yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin, kepada Bupati Jember Hendy Siswanto di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada 8 Agustus 2024 lalu.
Di sisi lain, Kepala BPJS Kesehatan Jember, Yessy Novita, menjelaskan bahwa regulasi internal BPJS hanya memperhitungkan cakupan peserta untuk penilaian UHC.
Secara cakupan, memang mencapai 98 persen, tetapi tingkat keaktifan peserta saat itu hanya 61 persen. Selain itu, banyak peserta yang didaftarkan oleh Pemkab Jember, sekitar 300 ribu orang, ternyata belum terbayarkan iurannya pada 2024.
Yessy juga menyebutkan bahwa dalam beberapa kasus, terjadi penonaktifan kepesertaan karena usulan dari pemerintah daerah yang tidak diikuti dengan pembayaran. (Hafit)