Vaksin Belum Tersedia, Dinas Peternakan Jember Beri Tips Tangani Sapi Terpapar PMK

Jember Hari Ini – Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak di Jember semakin bertambah. Dari data yang disajikan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, hingga Senin (13/01/2025), PMK di Kabupaten Jember mencapai 1.031 kasus.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Jember, drh. Elok Kristanti, mengatakan, ditengah situasi tersebut, vaksin untuk PMK saat ini masih habis.

Untuk itu, jika ada peternak yang mengetahui ada ciri-ciri hewan ternaknya terpapar virus PMK, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melapor ke Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) peternakan.

Usai melapor, peternak bisa melakukan langkah antisipasi dini dengan membuat obat berbahan garam, asem dicampur jeruk nipis dan air. Cairan tersebut kemudian disemprotkan pada bagian yang luka. Kemudian untuk jamu, peternak bisa memberikan cairan gula ditambah kunyit untuk diminumkan pada hewan yang sakit.

Selain itu, untuk pencegahan, peternak dianjurkan untuk tidak menjual sapi maupun kambingnya yang sedang sakit. Kemudian menjaga kebersihan kandang, rutin menyemprot disinfektan dan memperhatikan kualitas pakan.

Lebih lanjut Elok mengatakan, proses isolasi hewan ternak dari aktivitas juga penting untuk mencegah penularan. Sebab penularan bisa dari peternak yang beraktivitas di peternakan lain, atau hewan yang tidak terpantau aktivitasnya di luar kandang.

Sementara berdasarkan data dari DKPP Jember, jumlah sapi yang terjangkit pada bulan Desember 2024 mencapai 650 ekor sapi. Dari jumlah itu 53 ekor diantaranya sembuh, 22 ekor dipotong paksa, dan 61 ekor mati.

Sementara itu pada Januari 2025, sebanyak 381 ekor sapi juga terpapar PMK, 110 ekor sembuh, 3 ekor dipotong paksa, dan 17 ekor mati. (Ulil)

Comments are closed.