
Jember Hari Ini – Setelah Harga Eceran Tertinggi (HET) Gas LPG 3 kilogram naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per tabung, Pemerintah Kabupaten Jember memantau aktivitas bisnis pembuatan kue kacang di wilayahnya. Hal ini dilakukan karena usaha tersebut merupakan salah satu pengguna besar gas elpiji bersubsidi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember, Yuliana Harimurti, Jumat (17/01/2025) menyampaikan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM untuk mengunjungi langsung usaha-usaha pembuatan kue kacang, salah satunya di Kecamatan Mayang.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan apakah para pelaku usaha tersebut masih layak menggunakan elpiji subsidi sepenuhnya atau perlu beralih sebagian ke elpiji non-subsidi.
Menurut Yuliana, bisnis kue kacang termasuk dalam kategori usaha padat karya. Saat ini, ada sekitar 15-20 pelaku usaha resmi dengan produk bermerek. Selain itu, menjelang lebaran, banyak warga yang memproduksi kue kacang tanpa merek untuk memenuhi pesanan mereka.
Dalam proses produksinya, pelaku usaha kue kacang dapat menggunakan puluhan hingga ratusan tabung elpiji bersubsidi setiap harinya, bahkan membeli hingga ke Kecamatan Rambipuji untuk memenuhi kebutuhan produksi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember, Sartini, menambahkan, bisnis kue kacang ini sebenarnya tidak dapat dikategorikan sebagai usaha mikro, karena omzet hariannya sangat besar. Namun, usaha ini juga memberdayakan banyak tenaga kerja di sekitar wilayah mereka. Kondisi ini menempatkan Pemkab Jember dalam posisi yang dilematis.
Jika penggunaan elpiji bersubsidi oleh bisnis kue kacang dibatasi, keuntungan pelaku usaha bisa menurun yang pada gilirannya dapat mengurangi jumlah tenaga kerja karena meningkatnya biaya produksi. Di sisi lain, mereka sebenarnya tidak masuk kategori usaha mikro yang berhak menerima subsidi gas elpiji 3 kilogram. (Hafit)