Bupati Hendy Tolak Penutupan Pasar Hewan di Jember Meski Kasus PMK Naik

Jember hari ini – Bupati Jember, Hendy Siswanto, pada Selasa (21/01/2025) menyampaikan menolak usulan penutupan sementara seluruh pasar hewan di Kabupaten Jember meskipun terjadi peningkatan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi.

Menurut Hendy, situasi saat ini tidak seburuk pandemi PMK yang terjadi pada tahun 2022. Hendy menjelaskan bahwa saat kondisi ekonomi sedang melemah, penutupan pasar hewan justru akan memperburuk situasi ekonomi di Jember. Hendy meminta semua pihak melihat kasus PMK secara jernih, dengan tidak memukul rata dengan kebijakan menutup pasar hewan.

Ia menambahkan, jumlah sapi yang terpapar PMK di Jember masih relatif kecil, tidak sampai 1.500 ekor dari total populasi sapi yang mencapai 250 ribu ekor. 

Menurutnya, menutup pasar hewan justru dapat menimbulkan kepanikan di kalangan peternak dan memperburuk citra perdagangan ternak Jember. Dia menilai, penutupan pasar dapat membuat orang berpikir bahwa ternak di Jember bermasalah besar. Dampak penutupan pasar dinilai lebih berbahaya daripada wabah PMK itu sendiri. 

Sebagai langkah pencegahan, Hendy menyarankan vaksinasi pada sapi yang sehat agar penyebaran PMK dapat dikendalikan tanpa harus menghentikan aktivitas ekonomi di pasar hewan.  

Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto, mendesak Pemerintah Kabupaten Jember untuk mengaktifkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) dan menutup sementara pasar hewan.

Berdasarkan data dinas ketahanan pangan dan peternakan Jember hingga 12 Januari 2025, jumlah sapi yang terjangkit PMK telah mencapai 1.031 ekor. (Hafit)

Comments are closed.