Dinas TPHP Jember Sampaikan Tantangan Hadapi Target Tanam 205 Ribu Hektar

Jember Hari Ini – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (TPHP) Jember mencatat, terdapat sejumlah masalah yang mengancam irigasi pertanian ketika musim kemarau tiba.

Ancaman krisis air di irigasi pertanian tersebut antara lain akibat jebolnya sabuk gunung manggar dan pencemaran air laut di areal persawahan Gumukmas.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (TPHP) Jember, Imam Sudarmaji, mengatakan, pemerintah pusat telah menargetkan Kabupaten Jember bisa menanam hingga 205 ribu hektar sepanjang tahun 2025.

Untuk itu, pihaknya berupaya agar petani bisa menanam tidak hanya dua kali, namun 3 hingga 4 kali. Sebab, pada tahun 2024 saja, luas tanam padi di Jember hanya mencapai 163 ribu hektar.

Kondisi tersebut terjadi karena ada sejumlah wilayah yang mengalami gagal panen akibat perubahan cuaca ekstrem yang berakibat pendangkalan ekstrem dan matinya sumber mata air. Ditambah lagi, persoalan irigasi di kawasan Wuluhan, Ambulu dan Gumukmas yang hingga kini belum teratasi.

Imam mengatakan, dampak dari jebolnya sabuk Gunung Manggar juga berdampak hingga kawasan desA Sumberejo, Ambulu dengan luasan sawah 3.600 hektar.

Dampaknya petani hanya akan menanam padi satu kali dalam setahun. Belum lagi masalah pencemaran air laut di areal persawahan gumukmas yang berdampak pada 600 hektar sawah.

Lebih lanjut, pihaknya sudah berupaya berkoordinasi dengan Bakorwil agar sejumlah masalah irigasi yang menjadi tanggungan pemerintah pusat bisa segera tertangani.

Apalagi total kerusakan sabuk gunung manggar kurang lebih mencapai 7 KM. Kemudian normalisasi Kali Tanggul untuk irigasi persawahan di Gumukmas mencapai 12 KM. (Ulil)

Comments are closed.