
Jember Hari Ini – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember tahun 2024 melambat di wilayah sekarkijang, namun masih tertinggi kedua setelah Bondowoso bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut anggota Pansus RPJMD, Muhammad Ahmad Birbik Munajil Hayat, alias Gus Birbik, dari paparan Bank Indonesia, situasi ini berdampak dengan menurunnya daya beli masyarakat.
Selain itu, juga berdampak pada Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet di sejumlah koperasi di Jember. Situasi ini juga ditambah dengan penurunan ekspor jember, terutama tembakau yang mulai menurun.
Di sisi lain situasi perang dagang di internasional, Amerika-China yang juga memengaruhi ekspor. Karena itu, dia berharap Pemkab Jember melakukan langkah strategis, untuk meningkatkan ekonomi di Jember. Terutama sektor pertanian, pengelolaan barang dan perdagangan.
Sementara Bupati Jember, Muhammad Fawait, menjelaskan, situasi melemahnya pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi di Jember. Bahkan, juga terjadi di tingkat nasional dan internasional.
Apalagi di tingkat internasional ada perang dagang yang digaungkan Presiden Amerika, Donald Trump. Karena itu, kebijakan di lokal Jember akan memperkuat perekonomian sektor informal dengan memperkuat UMKM. (Hafit)