Akademisi UNEJ Soroti Kasus Stunting dan Rendahnya Kesadaran Penuhi Kebutuhan Gizi

Diskusi publik seputar kesehatan masyarakat yang digelar akademisi UNEJ.

Jember Hari Ini – Tingginya kasus stunting dan beragam persoalan gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan masyarakat di Jember terus menjadi perhatian bersama.

Terbaru, sejumlah mahasiswa S3 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dan program studi ners Fakultas Keperawatan menggelar diskusi publik terkait sejumlah persoalan kesehatan masyarakat di Kecamatan Rambipuji, Jumat (25/04/2025). Salah satu materi yang disampaikan kepada warga yakni tentang pengasuhan bayi dan balita untuk pemenuhan nutrisi.

Mahasiswa S3 Kesmas UNEJ, Hanny Rasni, mengatakan, banyak warga belum memahami bahwa kebutuhan protein hewani harian untuk tumbuh kembang anak yakni sebesar 30 persen. Untuk itu, dalam setiap porsi makan, para orang tua diharapkan memperhatikan jumlah karbohidrat, protein, sayur dan buah-buahan.

Sementara itu, mahasiswa S3 Kesmas, Ita Rosinta, menambahkan persoalan gizi menurutnya bukan hal yang baru. Di era saat ini, masyarakat bisa dengan mudah memperoleh informasi terkait kebutuhan nutrisi pada tubuh.

Namun rendahnya kesadaran membuat banyak warga yang menerapkan pola konsumsi asal kenyang, dengan memperbanyak asupan nasi atau karbohidrat. Masalah pemenuhan nutrisi tubuh, menurutnya tidak hanya masalah ekonomi, namun juga kesadaran menjadikan gizi sebagai hal yang penting atau tidak.

Seperti diketahui, analisis prevalensi stunting di Kabupaten Jember pada 2022 sebesar 34,9 persen, kemudian pada 2023 turun 29,7 persen. Kemudian pada 2024, berdasarkan hasil bulan timbang Dinkes Jember kasus stanting di Jember turun sebesar 11,4 persen. (Ulil)

Comments are closed.