Jember Hari Ini – Kepedulian pemerintah terhadap kaum difabel semakin meningkat, terutama kepedulian dalam bidang pendidikan.
Menurut dosen pendidikan luar biasa IKIP PGRI Jember, Khairul Mais, sejumlah universitas negeri mulai membuka akses bagi kaum difabel. Padahal, sebelumnya sempat beredar surat larangan menteri yang berisi larangan bagi difabel dengan kondisi cacat tertentu mendaftar kuliah di jurusan tertentu. Mais berharap kedepan kebijakan pemerintah lebih berpihak kepada kaum difabel. Masih banyak kaum difabel yang belum bisa menikmati pendidikan layak karena keterbatasan fisik. Kaum difabel berharap mereka diperlakukan sama dengan warga yang lain. Mereka berharap pemerintah tidak lagi menyiapkan sekolah inklusi bagi kaum difabel.
Sementara menurut staf kurikulum bidang SMP-SMA-SMK Dinas Pendidikan Jember, Imam Irianto, penempatan kaum difabel di sekolah inklusi justru mengekang kaum difabel. Seharusnya kaum difabel bisa mengenyam pendidikan di sekolah umum. Dengan mengenyam pendidikan sekolah umum diharapkan nantinya kaum difabel bisa lebih percaya diri saat terjun di dunia kerja.
Imam menambahkan, Dinas Pendidikan hingga saat ini masih mengikuti aturan yang ada. Jika nantinya kaum difabel meminta sekolah inklusi akan dihapuskan, Dinas Pendidikan akan menyesuaikan dengan ketentuan pemerintah pusat. Perubahan kebijakan ini harus diikuti dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya guru yang harus dibekali pengetahuan disabilitas. (Hana)